Dua Puisi Karya Mutiara
Hati yang Putih
Berpeluh namun tak pernah berkeluh
Pelayan peradaban yang bicaranya terdengar syahdu
Dinding-dinding waktu menjadi saksi bisu
Bahwa mereka adalah manusia-manusia kuat yang tahan atas segala yang menggores kalbu
Alat medis di kanan dan pasien di kiri
Berselimutkan semangat yang berkobar bak api
Berlapis-lapis kain membaluti
Perih tapi tak memilih pergi
Sebab mereka adalah orang-orang berhati putih dengan sayap tanpa tepi
Bersyukur kami atas hadirmu
Kini jumpa dapat menjadi temu
Yang dilanda sepi dapat melepas rindu
Tangisan adu berubah menjadi bahagia haru
Semua karenamu hingga kami sembuh
Meski setelah itu
Cahayamu kian meredup, pancarkan sendu
Karena otak dan tenagamu yang kian beradu
*
Pesona Rahasia
Tahukah Tuan
Engkau hadir tanpa pernah aku duga
Engkau muncul bagaikan kesatria tak berpanah
Tetapi Membuat terpana
Engkau hadir bagaikan gempa tak bersuara
Tetapi Menggunjangkan jiwa
Tahukah Tuan
Kau berhasil membuka kembali kunci hati
Yang telah susah payah kugembok rapi-rapi
Tuan, kumohon beranjaklah dari sini
Ku tak ingin perasaan ini bermekaran kemudian membuatku 'mati'
Biarlah aku merindumu melalui bait-bait puisi
Engkau pesona rahasia dalam goresanku ini
Pada senja yng bergelayutan
Pada mentari dironakan awan
Pada senandung rinai hujan
Pada bayang-bayang rembulan
Pada mimpi-mimpi ke sekian
Kutemukan engkau, Tuan ...
Penulis: Andi Mutiara Muthahahhrah, mahasiswa Keperawatan UIN Alauddin Makassar.