Sun, 29 Jun 2025
Puisi / Euis Nursolihat / Jun 04, 2025

Harapan Yang Semakin Abu

Wahai Hati. Dengarlah!

Jika masih abu-abu,
biarkan rasa sayangmu cukup dijaga,
tanpa bicara padanya,
cukup  arahkan hatimu
untuk tetap berjalan dengan arah-Nya

Biarkan rasa itu tetap bersih
biarkan rasa itu tumbuh
tanpa harus menodainya

Biarkan rasa itu tersimpan dalam doa
berjalan dengan cara terbaik-Nya
perihal ujungnya bagaimana
biarlah Tuhan yang urus akhirnya.

Banjar, 30 Mei 2025.

*

Jatuh Hati Padamu

 

Jatuh hati padamu

tak pernah kusesali

tapi mengungkapkan rasa sayang padamu

menjadi hal konyol

yang tak ingin kuulangi.

 

Jatuh hati padamu

membuatku terjebak antara; nyaman dan ragu

tapi saat bersamamu

tumbuh harapan baru, 

meski akhirnya harus kubunuh harapan itu.

 

Banjar, 29 Mei 2025.


*

Harapan Yang Semakin Abu

 

Januari telah berlalu

Kulihat kenangan itu mulai diliputi debu

Angan dan harapan tak lagi biru

Bahkan semakin abu-abu

Apakah diriku sudah menjadi masa lalumu?

 

Kalau begitu, kucukupkan sendu

Sebab di sini, masa kini perlu seriusku

Sementara di sana, masa depan perlu usahaku

Bukankah ruang untuk tersenyum itu

Perlu diberikan peluang untuk datang lagi?

 

Banjar, 29 Mei 2025.


*

 

Masihkah Memilih Tersesat?

 

Waktu yang singkat

Tak bisa diulang kembali

Masihkah mau bermaksiat?

Atau menyudahinya dan bertaubat?

 

Itu pilihan!

Taat itu sungguh nikmat.

Mungkin langkah masih tertatih dan perlu dilatih.

Tapi itu yang akan menyelamatkan diri

Dari gelapnya hutan maksiat yang menyesatkan.

 

Pada akhirnya cahaya-Nya itu,

Selalu datang menerangi hati

Dan menuntun setiap insan yang tersesat

Untuk kembali ke jalan yang terang dan nikmat.

 

Banjar, 29 Mei 2025.


*

 

Kalau Saja

 

Kalau saja waktu bisa diputar kembali,

aku tak ingin meminum kopi berlebihan,

jika akhirnya lambungku yang menjadi korbannya,

dan hati yang menjadi taruhannya.

 

Kalau saja waktu bisa diputar kembali,

aku akan meminum kopi tanpa senyuman,

sebab senyummu yang manis itu,

ternyata mampu mematikan akalku.

 

 
 

Banjar, 26 Mei 2025.

 


Penulis: Euis Nursolihatmenyukai puisi dan menjadikan menulis sebagai self-healing. Aktif menulis di tumblr @aksaraisnur. Telah menulis beberapa buku antologi puisi bersama, salah satunya buku berjudul Melepas Bersama Angin. Penulis dapat dihubungi di instagram @euisnrslht_

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.