Lalu, Akan ke Manakah Engkau?
Panggilan Itu, PanggilanMu
panggilan itu, panggilanMu
menghujam satu-satu: hati yang beku
wahai, jiwa yang alfa
kembalilah atas namaNya
menjadi manunggal dengan diriNya
aku menunggu saja
dalam derasnya panggilan
berderak-derak mengingat utang-utang itu
akankah terlunasi?
teramat kecil hati ini melihatMu
terlalu kotor sukma ini menjumpaiMu
terlampau kosong jiwa ini menyalamiMu
Engkau yang Agung
aku ingin menemuimu dalam panggilan itu
Unisba, 13 Oktober 2024
*
Demi Engkau
demi Engkau, ada waktu yang penuh misteri
tanda tanya dalam ruang batin
menjelma didihan kata-kata
aku tidak bisa menafsirkanmu
makna dunia berkelindan dalam pori-pori
membentuk jejelaga di muara sukma
demi Engkau,
aku berlindung
2024
*
Lalu, Akan ke Manakah Engkau?
Lalu, akan ke manakah engkau pergi?
tergopoh mancari perbekalan
entah apa, entah siapa?
kau menjadi tiada dalam adanya
ingin selalu menafikan segala
ke mana pun ngkau pergi
Dia tetap ada, wajahNya begitu memesona
Dia berada dalam jiwamu
La Huwa adalah alam kita
Bergegaslah
2024
*
Dalam Sebuah Perjalanan
dalam sebuah perjalanan
kuhampiri salik yang tua:
dia asyik berdendang sajak-sajak Khayam
dia menari diiringi syair-syair Rumi
dia mabuk meracaui burung-burung Attar
dia merindu cinta Adawiyah
dalam sebuah perjalanan
kusebrangi suluk yang kokoh:
dia menikmati pendakian maqamat khalik
dia berlari mengejari syariat-syariat
dia melayari lika-liku tarikat
dia mencinta ketakberhinggaan hakikat
dalam sebuah perjalanan
kuselami cintaMu yang abadi
2025
*
Kembalilah
jangan teruskan kehilanganmu
aku akan selalu menyertaimu
jangan lanjutkan keraguanmu
aku kekal di hatimu
tutuplah masa lalumu
kembalilah
semua akan baik-baik saja
Dia lebih akbar!
2025
Penulis: Heri Isnaini, kegiatan sehari-hari Heri adalah Dosen Sastra IKIP Siliwangi Kota Cimahi. Selain itu, Heri juga banyak beraktivitas sebagai editor dan reviewer di berbagai jurnal ilmiah di dalam dan luar negeri.