Puisi-Puisi Aspiarni Ibrahim
Berakhir
Berakhir
Esensinya samar
Rasa telah pudar
Anganku kini sudah hancur
Kecewaku hanya terpendam menjadi asrar
Hati tidak lagi menerima, terlalu sukar
Impian indah yang diberi hanya sebatas kelakar
Remuk dan hancur, aku harap ini yang terakhir
B
E
R
A
K
H
I
R
*
Berbeda
Semuanya telah berbeda
Biarlah aku yang pergi
Tidak perlu merayu
Dirimu terlalu sempurna
Kusadari, aku tak pantas untukmu
Terlampau jauh perbedaan di antara kita
Tidak mungkin sebuah permata bersanding dengan batu
Daksamu tidak akan mampu aku raih
Akaramu pun mungkin akan sulit
Namun, salahkah aku?
Dalam diam
Mengagumimu
*
Bimbang
Saat ini aku mungkin sudah lelah
Lelah karena hati yang patah
Hingga batinku terasa pedih
Pedih, retisalyaku gelabah
Hatiku gundah
Galabah
Masihkah aku dapat bertahan?
Usikanku perlahan kau hindari
Nelangsa hati karena sikapmu
Galabah hati karena kata-katamu
Ku ingin sudahi semua
Ingkari janji kita bersama
Namun, hati tak kuasa
Bertahan tiada guna
Sabang hari, hati terus tersakiti
Namun, hatiku berat jika harus meninggalkan
Apa yang bisa kuperbuat dengan hati gelabah?
Hatiku terkadang ingin bertahan meski terluka
Sedang pikiranku tidak sejalan hati
Retisalyaku selalu meronta
Cintaku gelabah
Nestapa
Penulis: Aspiarni Ibrahim, Mahasiswa STAIN Majene.