Puisi-Puisi Warqiah
Halte Bis Rindu
Rindu...
Waktu yang terus berlalu di tengah teriknya matahari
Diriku kembali mengenang cerita indah di masa lalu
Rasa suka cita yang berlangsung sementara
Apakah kau masih disana?
Menungguku pulang dari ramainya kota besar
Sambil menatap jalanan yang lalu lalang oleh kendaraan
Perasaan mu pun berubah menjadi gelisah
Ketika hujan turun
Aku kira engkau akan pergi
Kenyataannya kau masih setia menungguku
Sembari menadah air hujan ditanganmu
Tahukah kau?
Aku sangat senang melihatmu disana
Berdiri menatapku yang mulai mendekatimu
Jauh di lubuk hati ingin berbicara tetapi mulut hanya memancarkan senyuman.
Ini untuk puisi kedua saya. Terima kasih sebelumnya karena sudah ditanggapi
*
Tentangmu
Kamu, sosok teman yang datang mengulurkan tangam
Mencoba menarikku dari kelamnya dunia kesepian
Tatapan matamu membuatku hanyut akan hangatnya rasa ikhlas
Kamu, bukan hanya sekedar penyejuk dikala sedih melanda, hadirmu selalu menghiasi hari-hariku dengan canda tawa yang tiada henti terucap
Teman yang menjadi pendengar baik dikala keheningan melanda
Ketika semua orang pergi kau menetap disampingku
Kamu, dengan senang hati menuntunku dari arah yang salah
Menunjukkan kembali jalan yang tepat untuk ku lalui bersamamu
Meski dalam gelapnya malam, rasa peduli itu tak pernah hilang bahkan oleh dinginnya angin yang menghempas dedaunan
Kita, dulunya hanya dua orang asing yang bertemu dalam dunia yang sama
Kini saling menatap langit bersama meskipun ditempat yang berbeda
Hujan tak menjadi penghalang untukmu dan aku bersuka ria bersama
Bukan hanya aku, mereka pun mengagumi sifatmu yang dapat membuat orang lain merasa nyaman disampingmu
Awal antara aku dan kamu semoga menjadi akhir yang indah.
Penulis: Warqiah Rusdi, mahasiswa STAIN Majene