Sebuah Ungkapan
Sebuah Ungkapan
Senja mulai berganti menjadi malam
malam terus merambat naik
Ketika jemariku menuliskan ini
Sebuah coretan tangan tentang kehampaan
Antara ungkapan dan perasaan
Dalam keadaan seperti ini
keadaan yang penuh dengan kehampaan
Saat dimana aku membutuhkanmu.
Namun aku hanya bisa tersenyum hambar
Bahwa saat ini kenyataannya kau jauh dariku
Seperti perempuan lainnya
yang lebih mengedepankan rasa
Rasa khawatir tentang dirinya
Tapi pada situasi seperti ini aku tidak bisa begitu
karena ini menyangkut dirimu juga
bukan sekedar aku atau kamu,tapi kita
Kenangan kita masih terbesit
Oleh memori yang tertangkap di langit
Semua itu akan selalu abadi
Hingga langit sudah tidak bercahaya lagi
Makin susah saja
Berada jauh darimu
Rindu ini langsung mendekap
Bahkan ketika bayangmu masih jelas kulihat
Aku hanya bisa mencumbui waktu
Dengan sisa tawamu yang tertinggal di ujung anganku
Rindu,
Ucapku entah sekedar hanya menyapa atau melihatnya saja
Ini memang bukan hal yang biasa
Sebab ini juga mengajarkan kesabaran
Bahwa ada rasa yang mencoba bicara
Namun tak dapat terkemuka
Rindu memang sungguh hebat
Berkelana dan mencari tempat yang paling indah
Kehadirannya membuktikan bahwa dia pernah ada
Pada satu elemen yang indah pada jiwa
Adakalanya rindu ini semakin menggebu-gebu
Tentang kebersamaan yang diselimuti kasih sayang
Tentang kenyamanan yang mulai diciptakan
Biarlah sementara jarak memisahkan ruang antara kita.
Karena aku pun percaya,
Tuhan mengaturnya karena sebuah alasan
Mungkin saat ini belum menemukan jawaban
Tapi percayalah kita akan menjadi cerita duni
Untukmu,
Semoga secepatnya ada pertemuan
Dibalik rindu yang tidak berkesudahan ini.
Muniratuljannah, mahasiswa di salah satu PTN Makassar.