Tue, 01 Jul 2025
Puisi / Kontributor / Dec 20, 2020

Puisi Puisi Maria

Seorang Aku

Aku bukanlah siapa-siapa
Aku bukanlah putri pemilik keagungan
Aku bukanlah puan nan juita
Aku bukanlah pujangga raya
tapi
Semangkuk soto adalah kawanku
Seramai kebun adalah sahabatku
dan,
Mereka adalah bagian perjalananku
Mereka adalah saksi kekuatanku
ketika,
Tawa menggurat di bantalan kalbu
Cibir mewarnaiku jadi kelabu
Bahkan, semuanya jadi debu ...
hingga
Malam mengikis tangis di pelupuk netraku
Bergetar pahit di sekujur daksaku
Seakan hampa atmaku
Aku bukanlah siapa-siapa ...
Seorang aku,
Selamat menikmati hari
Luka kian bertalu-talu
Selamat mencicip duri
Luka pilu, akan berlalu ...

*

Butiran Sampena

Bagaskara menagih janji,
pada penghuni semesta ...
Tentang rabas mengalir di negeri hijau
Tentang petualangan ancala di bumantara
dan,
Tentang penjejak ada di lembah bumi
Bagaskara bentangkan selendangnya ...
Pendar-pendar kehangatan
Pijar-pijar kekuatan
Untuk penghuni semesta ...

Kala kelabu berpesta di bumantara,
hingga tirai bening lingkupi sang jagat
Penjejak pahatkan asanya
di prasasti kalbu ...
Sekuntum benih hijau di pangkuan sang ibu
Mereka torehkan benih di lautan lumpur
dan tak lupa, lukiskan cinta ...

Kala terik berdendang di bawah langit,
hingga sang pijar meranggas di akar kehidupan,
Penjejak kisahkan peluhnya
di catatan semesta ...
Sekuntum benih hijau pun menggeliat,
demi pundi-pundi semangat ...
si penjejak yang bertekad

Waktu pun bersaksi ...
Sungguh juita hamparan benih
Di balik penjejak yang tertatih
Tentang kecil intuisi
Nan kirana,
berbuah sempena ...

 

Penulis: Maria Dominika Tyas Kinasih, Mahasiswi Pendidikan Sejarah Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.